Rabu, 13 Maret 2013

Tangkapan Baru Di Coban Rais


Gerimis, hujan, dan panas menyambut pagi hari di Coban Rais. Coban adalah sebutan untuk air terjun untuk wilayah malang dan sekitarnya. Hari itu saya sudah dengan persiapan matang untuk mengungkap keanekaragaman hayati di salah satu Coban yang ada di kota Batu. Berbekal kamera Canon EOS 600D dan lensa kit sebagai pelengkapnya, berbagai macam hal unik akan terabadikan dengan sempurna.

Coban Rais terletak di dusun Dresel, desa Oro oro Ombo, Batu. Sebenarnya Saya berada di Coban Rais bukan karena acara sendiri, tapi lebih kepada acara Pesantren tempatku mengabdi selama 3 tahun terakhir. Achievement Motovation Training atau disingkat AMT adalah kegiatan tahunan yang wajib diikuti oleh kelas pertama dan akhir seperti diriku. Tetapi bagaimanpun juga Saya tidak akan mensiasiakan kesempatan mengabadikan beraneka macam ciptaan Tuhan di tempat yang masih sangat alami ini.

Karena pagi diawali dengan gado-gado cuaca, maka keluarlah dewi cantik dibalik hijaunya perbukitan Coban Rais. Ya, Pelangi, yang sering dinyanyikan anak-anak TK namun jarang sekali muncul dihadapan mereka, paling munculnya di buku pelajaran yang penuh gambar. Sebenarnya sudah sering Saya melihat pelangi, namun baru pertama kali mendapat kesempatan untuk mengabadikannya ke dalam bentuk digital.

pelangi di wana wisata Coban Rais

Acara AMT pun dimulai pukul 7 pagi. Acara yang lebih berkonsep outbond ini diisi dengan 5 permainan yang tersebar mulai jalur tracking sampai jalan dekat dengan Coban atau air terjunnya. Kebetulan Saya menjaga pos 4 , jadi cukup banyak waktu untuk sesekali mengeksplor lingkungan sekitar. Tak kusangka dan tak kuduga, belum ada setengah perjalanan kibasan sayap Elang ular bido membuatku diam terpana dalam imajinasi dan kekaguman. Memang bukan pertama kalinya melihat elang sebesar itu, sebelumnya pernah juga di TN Baluran, Gunung Arjuno  dan di Tahura R Soerjo. Entah mengapa kali ini terasa sedikit berbeda, mungkin kaena Saya lebih siap dengan peralatan tempur yang lebih memadai. Dengan sigap ku arahkan moncong lensa asal, berspekulasi untuk mendapatkan fotonya yang sedang bertengger, karena setiap didekati, Elang sensitif ini langsung kabur, mungkin karena Saya datang besama gerombolan manusia berpakaian mencolok. Saking semangatnya Saya sampai lupa mengatur kamera menjadi lebih normal shutter speed dan bukaan diafragmanya, sehingga ketika mendapat kesempatan untuk memfoto ketika sedang terbang hasilnya over, atau kelebihan cahaya, dan bisa ditebak foto dominasi warna putih yang Saya dapatkan. Senang, tapi juga kecewa dengan hasil yang kurang maksimal. Bagaimanapun juga ini harus disyukuri, dan tak perlu khawatir, suatu saat nanti pasti ketemu lagi.

Elang Ular Bido yang lagi bertengger

Elang Ular Bido sedang mengepakkan sayapnya

Setelah acara AMT selesai, Saya mengikuti peserta terakhir kearah Coban. Melewati jalan setapak becek, rembesan sungai, sampai aliran sungai yang berasal dari Coban. Pemandangan yang berbeda dengan yang Saya lihat ketika pertama kali kesini, kali ini air lebih banyak mengucur dari tebing yang tingginya kurang lebih 30m, membuat angin bercampur titik-titik air terhempas  sampai ke wajah para pengunjung yang sudah banyak berkumpul di sekitar Coban.



Dalam perjalanan pulang Saya lebih memilih berangkat paling terakhir, karena dengan begitu akan lebih leluasa untuk mencari dan memfoto apa yang Saya inginkan. Dan ternyata Tuhan merestui dan mengabulkan permintaanku. Serangga kayu, Capung jarum, Kupu-kupu, kepik, Laba-laba, Ulat bulu menjadi tangkapan digital yang cukup menarik untukku. Tak lupa sekarung sampah Saya dapat dari bejalan menuruni bukit kembali ke base camp.

kepik

capung jarum

serangga kayu

laba-laba kecil

laba-laba besar

kupu-kupu

ulat bulu

Dan itulah sepenggal cerita dari Calon Animator, fotografer amatiran, santri dari Pesantren mahasiswa Al-Hikam, dan mahasiswa semester hampir akhir dari Universitas Negeri Malang prodi DKV. Semoga menambah pengetahuan dan rasa ingin tahu anda.

4 komentar:

  1. bagus bro. terus jeprat-jepret saja, dan jangan lupa diupload disertai cerita. semakin lama akan semakin nyaman untuk menulis...

    salam dari baluran

    BalasHapus
    Balasan
    1. trimakasih mas wis masukannya dan pujiannya,,,

      Hapus